Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Hiposentrum dan Episentrum : Pengertian, Perbedaan dan Cara Menentukannya

Pengertian

Gempa bumi adalah kejadian yang menimbulkan getaran di Bumi akibat adanya getaran lempeng, aktivitas vulkanik, dan runtuhan batuan. Ketika gempa terjadi, gempa akan dialirkan menuju permukaan Bumi sebagai gelombang seismik. Ketika terjadinya gempa, terdapat episentrum dan hiposentrum gempa.

Gempa Bumi
Gempa
Hiposentrum Gempa 

Hiposenter atau hiposentrum adalah titik pusat terjadinya gempa dan merupakan sumber gelombang seismik berasal. Titik ini berada pada kedalaman puluhan hingga ratusan kilometer di bawah tanah. Namun, semakin dalam hiposentrum gempa, gempa yang dihasilkan biasanya tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan semakin dalam lapisan bumi, batuan akan semakin tidak rapuh dan lebih elastis. Ini membuat gempa yang terjadi terlalu dalam tidak akan terlalu terasa. Sebaliknya, gempa yang terjadi dangkal, biasanya dampaknya akan lebih terasa di permukaan bumi

Berdasarkan kedalamannya gempa pada hiposentrum terbagi menjadi tiga: 

  1. Gempa dalam: 300 km – 700 km
  2. Gempa pertengahan: 100 km – 300 km
  3. Gempa dangkal: < 100 km

Perbedaan Hiposentrum dan Episentrum
Hiposentrum dan Episentrum
Episentrum Gempa 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) episentrum adalah titik pada permukaan bumi yang terletak tegak lurus di atas pusat gempa yang ada di dalam bumi. Dengan kata lain, BMKG biasanya menyebut episentrum untuk menunjukkan titik pusat gempa yang ada di suatu wilayah.

Episenter atau episentrum gempa adalah titik di permukaan bumi dimana gempa terasa dan terekam. Titik episentrum berada tepat di atas titik hiposentrum, namun berada di permukaan bumi. Gempa di episentrum merupakan hasil dari gempa di hiposentrum. Episentrum sebagai titik pusat terasanya gempa di permukaan biasanya mengalami dampak yang paling parah karena merasakan getaran gelombang yang paling kuat dari titik hiposentrum. Sisanya, gelombang seismik akan dialirkan ke permukaan di sekitarnya

Berdasarkan kekuatan gelombang dan arah penyebarannya, gelombang yang dialirkan oleh episentrum terbagi dua, yaitu gelombang primer dan sekunder. Berikut penjelasannya: 

  • Gelombang primer, merupakan gelombang yang asalnya dari titik pusat gempa. Gelombang ini lah yang dirambatkan menuju permukaan bumi. Pergerakan gelombang sangat cepat dan dapat menimbulkan kerusakan pada benda yang dilewatinya.
  • Gelombang sekunder, yaitu getaran yang merambat dengan kecapatan yang lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang ini merupakan perpanjangan dari gelombang primer sehingga kekuatannya cukup lemah untuk merusak segala sesuatu yang dilaluinya.


Cara Menentukan Jarak Episentrum

Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat digunakan rumus Laska:

Rumus menentukan jarak episentrum
Rumus Laska

Keterangan:

▲ = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa

S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat

P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat

1’ =  satu menit

1.000 km = konstanta, 1’ (menit) = 1.000 km

Contoh:

Stasiun pencatat gempa A mencatat gelombang primer suatu gempa pada pukul 19.30’.20” dan gelombang sekunder pukul 19.35’.50”. 

Tentukan jarak episentrum gempa dari stasiun pencatat A!

Jawab:

(S – P) = 19.35’.50” – 19.30.20” = 5’.30”

Jarak episentrum :

= (5’.30” – 1’) X 1000 km

= 4’.30” X 1000 km 

= 4.500 km

Maka, jarak episentrumnya 4.500 km.

Baca juga : Gempa bumi

Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan


Joko Sunaryanto
Joko Sunaryanto Jangan lupakan jati dirimu. "Sangkan paraning dumadi"

Posting Komentar untuk "Hiposentrum dan Episentrum : Pengertian, Perbedaan dan Cara Menentukannya"